Awal Mulanya Menulis... (2) Dyah Apriliani
Malam!
Digelap dan dinginnya malam ini, gue mau melanjutkan sharing tentang pengalaman menulis gue, nih. Yuk, yang udah baca post Awal Mulanya Menulis (1) Dyah Apriliani kita langsung lanjut di postingan kedua.
***
Gue mulai mengenal serial Pink Berry Club atau disingkat PBC. Target gue waktu itu adalah, naskah novel pertama gue akan gue kirim ke sana. Tapi, saat itu, gue baru kirim naskah pertama gue ke PBC itu tahun 2012. Tepatnya, Maret 2012. Nah, gue inget banget nih pas di bagian ini. Jadi, gue nulis naskah itu dalam waktu satu bulan. Judulnya, 'My Name is Milo'. Berkisah tentang seorang anak perempuan yang berteman dengan hewan peliharaannya. Oke, awalnya gue emang masih polos banget. Ngerasa tuh naskah oke, jadilah gue kirim ke PBC. Nggak lama, tanggal 13 April 2012 (Sehari setelah gue ulang tahun) gue nerima amplop dari Mizan. Waktu itu, gue amat bertanya-tanya kira-kira isinya apa. Setelah gue buka, tiba-tiba hati gue langsung ngerasa....berkecamuk. Iya, segala perasaan nggak enak tuh nyampur jadi satu sampai nggak tahu mana yang lebih dominan. Tapi, kayaknya, kecewa itu perasaan yang paling mewakili.
Naskah gue ditolak.
Emang sih, nggak selalu naskah yang ditulis itu diterima oleh penerbit. Terkadang, kita juga harus ngerasain rasanya naskah di tolak itu bagaimana. Gue pun berusaha biasa aja, dan kembali lagi ke niat awal gue nulis. Gue pun mulai berpikir yang positif aja. Mungkin, naskah gue ini memang nggak cocok dengan PBC, bukan karena jelek. Dan, setelah berbulan-bulan lamanya, gue pun sadar (setelah membaca ulang naskah itu) kalau naskah itu emang nggak cocok dengan PBC. Ceritanya terlalu imajinatif. Hahahaha...
Tadinya, gue mau ngelampirin foto bukti naskah gue ditolak itu. Cuma... perasaan gue simpen di laci -__- tapi pas dicari kok.... menghilang (?) Terus gue inget, kalau gue pernah ngerombak kamar dan mungkin gue lupa narohnya dimana. Huhuhu... maafkan, tapi kalau nanti ketemu lagi bakal gue post biar kalian percaya. ;_;
Oke, mungkin rasa kecewa ini masih bergelayut. Apalagi ini naskah pertama yang gue kirim ke PBC (My Name is Milo adalah naskah ketiga yang gue tulis). Tapi, gue keinget lagi sama kata-kata temen gue, kalau gue nyerah disaat itu, gue nggak akan bisa menjadi apa yang gue impikan. Gue gak akan bisa jadi penulis, seperti apa yang gue impikan.
Dan, mulai tahun 2012, gue berusaha untuk produktif menulis. Gue menulis cerpen anak untuk dikirim ke koran, tapi belum ada yang bisa dimuat. Selalu menerima amplop tebal yang isinya pengembalian naskah. Sampai, di akhir Juni, ada salah satu cerita kecil tentang pengalaman gue yang dimuat lagi di Kompas Anak. Judulnya, 'Nenekku Pahlawanku'. Bercerita tentang kehebatan nenek gue yang dengan urutan tradisionalnya, membuat badan gue kembali fit, dan siap untuk ujian esok harinya. Hehehe...
***
Lanjut lagi, di tahun 2013, gue berhasil mencapai target yang gue buat. Ya, targetnya masih kecil-kecilan, sih. Waktu itu gue nargetin bikin tiga novel di tahun itu. Dan, itu pun tercapai! Yeay... satu novel itu gue kirim untuk ikut lomba, walau berakhir gagal. Tapi, nggak apalah. Gue cukup senang karena pembuatan novel setebal 141 halaman itu berhasil dibuat dalam waktu 14 hari. Gue inget banget waktu itu nulisnya gila-gilaan bareng Nisrina Sajid Nurutami (temen sebangkuuuku yang sehatii <3) hahaha, buat ikutan lomba itu. Beneran nulis dari malem ampe ketemu pagi, pulang sekolah langsung nulis, saking semangatnya buat ikut lomba. Dan, yang paling ngebuat gue semangat, tokoh yang ada di novel gue adalah salah satu murid yang satu sekolah sama gue. Seseorang yang punya daya tarik ketika lewat dihadapan gue. Hahaha /lebay/.
***
Dan, sampai di tahun ini, gue nggak nyangka aja segala perjuangan di tahun-tahun lalu itu berbuah manis di tahun ini. Dua novel gue yang judulnya I Miss You, Dad dan Surprise In Hokkaido yang terbit di serial PBC, terbit di bulan agustus dan september 2014. Rasanya, tuh... segala perjuangannya terbayar lunas! Walau sempet masih nggak nyangka, jantung berdetak lebih cepat juga ketika gue masuk ke toko buku dan merasakan atmosfer yang berbeda. Saat gue memegang buku yang dikavernya ada nama gue dan tangan gue langsung gemetaran. Nggak nyangka...
Pernah ada yang tanya juga lewat akun socmed, setelah gue jadi penulis, apa gue makin terkenal di sekolah?
Sejujurnya, gue nggak mengharapkan popularitas di sekolahan. Gue cuma ingin, dengan orang-orang tahu kalau ada murid yang jadi penulis di sekolah itu, mereka-mereka yang punya minat di bidang yang sama mau saling sharing pengalaman sama gue. Kita ngobrol di perpustakaan atau kantin buat tuker pengalaman, itu sih yang gue harapkan. Toh, cuma segelintir orang yang bertanya-tanya tentang menulis ke gue setelah tahu kalau gue menulis novel. Dan, gue sangat suka dengan sebuah diskusi.
Terus, di lingkungan rumah. Setelah gue post kaver buku pertama gue, gue inget banget. Pas paginya gue dapet ucapan selamat dari tetangga yang bilang liat postingan gue di facebook. Terus, pas malem minggu, banyak anak-anak TK-SD-SMP yang datang ke rumah gue. Ngasih ucapan selamat, main-main di kamar minjem buku, dan nanya-nanya. Gue semangat banget kalau liat mereka, gue terharu banget ketika mereka bilang, "kak, akhirnya nih, yee... jadi penulis." Juga ketika temen-temen Karang Taruna di rumah ngasih ucapan selamat, rasanya tuh,masih kayak nggak percaya gitu... /lebay deh/ T^T
Dan, dengan menulis ini gue lebih dikenal guru. Banyak guru yang jadi apal nama gue. Hehehe... dan, serunya itu, mereka juga suka nanya-nanya. Terus, ada salah satu guru yang dulu jadi panitia di Bulan Bahasa Greenive 2013, dan pas ketemu gue dia bilang gini, "ini dia... novelis SMA kita!" Ya, pokoknya banyak untungnya lah kalau kalian menulis. Gue juga pengin, masa sekolah gue ini berlalu dengan sebuah karya. Karena, ada sebuah pepatah yang bilang, 'menulis adalah untuk keabadian'. Gue pengin dikenal dan dikenang lewat karya-karya yang udah gue buat. Dan, saat ini sedang belajar untuk memperbaiki dan memperbagus kualitas menulis. Semangat! ^_^
Masa, kalian pengin sih, masa muda kalian ini berlalu dengan sia-sia? Masa muda ini nggak akan datang dua kali. Ini hanya datang sekali, dalam hidup kalian.
Terakhir, semoga setelah membaca cerita ini kalian makin bersemangat untuk menulis, hilangkan segala rasa malas dan bangkitlah ketika naskah kalian ditolak. Dan, semoga kalian juga berkenan tuk membaca buku PBC: I Miss You, Dad! dan PBC: Surprise In Hokkaido. Kutunggu komentar dan gue sangat memperbolehkan kalau kalian mau narsis dengan buku gue itu, silahkan kirim ke Facebook Gue atau Twitter Gue.
Bebaskan segala imajinasimu! Mulailah untuk mencari apa yang kamu suka. |
Salam Menulis!
19/11/2014.
Komentar
Posting Komentar