"Gara-gara Ida Ayu" di Kebun Raya Bogor.

Gue selalu yakin, disetiap perjalanan akan selalu memberikan pelajaran.

27/09/2014, Kebun Raya Bogor.

Perjalanan ke Kebun Raya Bogor menempuh waktu sekitar 1,5 jam dengan kereta commuter line. Ditambah naik angkot arah ke Kebun Raya Bogor dari stasiun dan nggak perlu waktu lama, kita bakal diantar sama abang angkot di depan gerbang masuk Kebun Raya Bogor.

Hari itu gue cukup antusias untuk ikut kegiatan Pisman 5 Goes to Kebun Raya Bogor. Selain itu kali pertama gue kesana, juga pengin mempererat tali silaturahmi sama teman-teman.

Oke, dan disana, banyak kejadian aneh bin ajaib! HAHAHA... Kejadiaan yang nggak gue sangka atau duga sebelumnya, tapi berakhir layaknya sebuah film atau sinetron di televisi. Okelah, mungkin emang bener, life is like a cinema. Hidup itu terkadang mirip sama film atau sinetron yang ada di televisi rumah kalian, walau terkadang terlalu banyak "bumbu" lebay yang dimasukkan ke dalam film/sinetron itu.

Kejadian aneh bin ajaib ini bermula saat kami semua udah sampai di Kebun Raya Bogor. Beberapa anak ada yang kebelet buat buang air kecil, nggak terkecuali dengan gue, Ida Ayu, Ummah, Tami, Sri, Ima, dan beberapa anak cewek kelas 11. Harga yang harus dibayar adalah dua ribu rupiah!! Hahaha... Setelah gue buang air kecil, gue ikut nimbrung sama temen-temen kelas 12 dan 11 lainnya yang lagi duduk di pinggir toilet (ada bangku panjang di pinggir toilet), setelah istirahat sejenak tuk melepas lelah, perjalanan kami lanjutkan kembali. Yang gue inget, tas punggung gue dibawa oleh Ida Ayu sejak mau naik kereta. Terus, pas selesai dari toilet, gue bilang ke Ida Ayu, "Yu, tas gue jangan lupa dibawa."

Kembalilah kami ke tempat yang udah ditetapkan oleh kakak-kakak alumni. Sebelumnya, kami melewati begitu banyak pepohonan rindang berwarna hijau yang menyejukkan mata dan pikiran. Juga banyak pendagang es krim yang menunggu pembeli dibawah rindangnya pohon. Setelah melewati sebuah air mancur yang menurut gue, keren banget! akhirnya kami ngumpul di dekat masjid. Disana, kami duduk dan diminta untuk memakan makan siang yang udah dibawa dari rumah. Dengan keadaan yang laper parah, (HAHA, ini lebay banget-_-), gue buru-buru mau ambil makanan di tas gue.

Tapi, gue agak terkejut juga begitu tau, tas gue menghilang. Lenyap... Gue tanya ke Ayu tapi mendadak dia juga kaget, dan nanya, "ya ampun, Dyah. Tadi tasnya aku yang bawa, ya?" dia memang ceroboh dan pelupa sahabat gue yang paling baik :)) haha.

Terus, gue mulai panik sendiri, eh atau mungkin berdua bareng Ayu. Di tas itu, isinya emang nggak ada ponsel dan kunci motor (karena ponsel dan kunci motor gue kantongin), tapi ada dompet (yang isinya KTP *ECIEE KTP*, kartu pelajar, kartu perpustakaan, kartu timezone, kartu ATM, STNK, dan duit isinya 20 ribu), mukena, bekal makan siang gue, juga celana jeans. Yang paling gue takut ilang sih, ya STNK!

Gue tanya ke Ummah, terus dia bilang coba inget-inget kira-kira ketinggalan dimana. Pikiran gue sih, langsung mengarah ke toilet. Akhirnya, kami bertiga -Gue, Ummah, Ayu- langsung otw ke toilet pertama yang kita datengin.

Gue was-was, nggak tenang, dan dalam hati bilang, "awas aja lo, yu. Kalau tas gue gak ketemu." wkakak.. Yang gue takutin sih, tas itu diambil sama penjaga toiletnya atau yang paling parah, diambil sama pengunjung KRB! hix...

Dengan sangat tergesa, gue sama Ummah berjalan lebih cepat, meninggalkan Ayu yang jalannya agak lambat karena sendalnya bikin kaki dia lecet. Dalam hati juga, gue terus melantunkan doa yang seengaknya bisa bikin hati tenang.

***
TUH KAN! Hidup itu memang sesuatu yang nggak bisa ditebak. Baru beberapa menit yang lalu gue was-was, cemas, dan beberapa menit kemudian gue langsung lega, bisa senyum kembali :D wkwk... Ternyata, penjaga toiletnya emang baik banget <3 Dia langsung bilang, kalau "tasnya ketinggalan, ya? Tadi mau dikasih tau, tapi nggak kekejar soalnya udah naik duluan." (Tekstur jalannya emang nanjak, dan toilet ada di bawah) xD *apaan sih, bahasanya pake tekstur-tekstur segala.

Sebelum benar-benar meninggalkan toilet, gue cek lagi isi tas gue. Alhamdulillah, semua masih lengkap! Hihihi... Makasih juga buat teman-teman yang udah nganterin :") Tuh kan, perjalanan ke KRB ini jadi lebih berwarna karena ada accident kayak gini.

Lanjut lagi, setelah sesi materi, kita dihadapi oleh game yang katanya nggak akan bisa teman-teman lupain begitu aja! Game nya adalah membaca peta buta Kebun Raya Bogor dan ada tanda (waktu itu tim gue dapet tanda kompas), dan tempat yang ditandai itu harus kita cari kira-kira nama tempatnya apa. Juga kita diminta untuk foto dan minta tanda tangan sama dua orang bule.

Lagi-lagi, gue sama Ummah dan Ayu ditakdirkan untuk satu tim. Juga ada anak kelas 11 dan kelas 10, mereka seru-seru :"") Karena kemampuan gue yang dodol bingits buat baca peta buta, akhirnya gue percayakan pada teman-teman untuk membaca peta itu. Semuanya saling berargumen mengeluarkan berbagai kemungkinan yang bisa aja terjadi, terus sampailah kita di tempat yang (kayaknya) benar itu adalah tempat yang diminta. Walau sebelumnya, kita udah bolak-balik untuk cari tempat yang dimaksud, dan sampai kakinya Ayu lecet dan dia kesusahan jalan. Akhirnya, gue drama lagi. Gue kasih sepatu sendal gue ke Ayu, dan gue membiarkan telapak kaki gue yang hanya dibalut oleh kaos kaki untuk langsung mencium aspal jalanan.

Pada dasarnya, gue emang mau membantu siapapun yang sekiranya membutuhkan bantuan gue, kok :") Dan, setelah kami berfoto di depan sebuah rumah cokelat (yang isinya tanaman), gue kirim foto itu ke grup yang udah dibikin sama kakak alumni. Tapi, ternyata, tenot! kita salah. tempat yang dimaksud bukan rumah itu. Karena udah hampir putus cinta asa, akhirnya kami sepakat buat tanya ke penjaganya yang lagi keliling naik motor :D hahaha... akhirnya, dia ngasih tau kalau tempat itu adalah Rumah Anggrek! Langsung deh, kita balik lagi, sambil lari-lari buat nyampe ke rumah anggrek. Karena waktu yang dikasih juga cuma satu jam.

Next, perjalanan berlanjut untuk mencari tempat selanjutnya. Nah, di tengah perjalanan itulah, kami ketemu sama orang asing. Dari Saudi Arabia coba!! Gue yakin banget nih, Ayu yang dulunya anak pesantren pasti bisa sedikit bahasa Arab. Dia ngangguk, tapi mendadak katanya dia jadi lupa Bahasa Arab pas orang Arabnya langsung ngomong dengan Bahasa Arab yang sangat cepat.

Gue kebingungan, begitu juga sama teman-teman yang lain. Tapi, ada satu hal yang gue yakini sampai sekarang. Kalau bahasa isyarat adalah bahasa yang universal, yang hampir semua orang pasti bisa paham maksudnya. Gue mencoba mengeluarkan jurus gaje, begitupun sama Ummah, Tasha, dll xD hahaha... Akhirnya, mereka mulai sedikit paham, dan untungnya, ada salah satu dari mereka yang bisa bahasa inggris walau sedikit. Setelah itu, gue mau minta tanda tangan, dan lagi-lagi pake bahasa isyarat xD Ummah langsung bilang, "signature.. signature..." dan itu kocak banget, xD

Terus, pas lagi foto, gue mau bilang "udahan" tapi karena nggak tahu Bahasa Arabnya "udahan" akhirnya gue bilang "kholas... kholas..." eh terus, gue ngerasa dodol banget. Wakakak... "Kholas" itu biasa gue pakai kalau udah kelar baca qur'an di grup ODOJ :D hahaha... Terus, tim kami pada ketawa-ketawa girang karena menertawai keluguan masing-masing, dan yang bikin sakiiittt... mereka nggak ketawa, malah ngeliat dengan heran. Hahaha.. mungkin dalam hati mereka bilang, "datang dari mana makhluk-makhluk ini?"

Di Rumah Anggrek, Kebun Raya Bogor. Cuma pakai kaos kaki xD


SKIP deh cerita selanjutnya. Karena semua berjalan biasa aja. Sampai, kita akhirnya nemuin tempat tujuan selanjutnya, yaitu jembatan gantung. Nah, disitu kita foto-foto juga ketawa-ketawa. Habis dari jembatan gantung inilah, perjalanan paling konyol terjadi -_- Tim gue tersesat coba! Kanan-kiri pohon, serakan daun, juga ranting-ranting patah. Bikin bingung. Semua ini bermula karena kita mau nyari Istana Bogor, terus lewatin sebuah makam gitu, dan ada bapak-bapak lagi ngobrol disana (kayaknya si kuncen makam gitu). Karena teman-teman udah pada capek juga, akhirnya kami nanya aja ke dia. Intinya, kata dia Istana Bogor itu lumayan jauh, harus balik arah lagiiiii dan kita nanya "Pak, kalau lewat jalanan sini bisa nggak?" karena saat itu kita lagi ada di jalan setapak yang panjang dan entah dimana ujungnya. Kata dia bisa. Atau nggak, lewat atas katanya. Ha? Atas?-_- Iya sih, ada pagar kecil gitu, tapi naiknya susah. nggak ada tangga, cuma ada timbunan tanah yang tinggi yang membentu bukit gitu! Fufufu...

Kami setim akhirnya terus jalan, ngikutin jalan setapak yang panjang banget, bikin capek. Terus, Ayu bilang, "kayaknya bukan lewat sini, deh." Disitu, kita semua yang udah kecapekan, nggak menghiraukan dan tetap ngikutin kata bapak tadi. Setelah jalan, dan itu capek kebangetan, Ayu bilang, kalau harusnya kita manjat tanah itu dan lewatin pagar buat sampe di Istana Bogor! Gue sih mikir, rada nggak masuk akal aja. Cuma ya, setelah putus asa liat jalanan setapak yang entah ujungnya dimana, akhirnya kita ngikutin Ayu. Naik ke atas tanah dan ternyata ada jalan setapak kecil, terus ngikutin jalan itu. Ummah udah kecapekan dan dia tiba-tiba jatuh terus minta difoto xD wkwkwk... Terus, kita punya ide jail buat telepon kakak alumni, bilang kita lagi kesesat terus kita matiin saluran teleponnya! xD hahaha.. waktu juga udah lewat dari jam janjian kumpul. Pas mau ngelaksanaain ide jail ini, ternyata ponsel gue nggak ada pulsa. Yang lain juga, akhirnya kita nggak kehabisan akal. Gue sms salah satu kakak alumni, bilang minta ditelepon karena kita kesesat.

Nggak lama, beneran di telepon. Ditanya lagi dimana, dll.Terus, Tasha sama Ummah bilang kalau kita tersesat dan nggak tau dimana. Kita beralasan kita udah ditipu sama bapak-bapak penjaga makam! Tapi, respon mereka ternyata nggak sesuai dengan harapan kita, karena ternyata mereka tampak santai aja dan minta kita buat cari orang yang lewat -_- huhuhu, sabar ya, teman-teman. Wkwkwk...

Mau nggak mau, kita lanjut lagi jalannya. Ternyata, ya. Itutuh jalan buntu! Nggak ada jalan! Mau nggak mau, kita merosot dari atas untuk turun ke bawah. Banyak ranting yang ngalangin jadi harus hati-hati. Serius deh, berasa jadi serigala banget ini -_-

Karena udah hampir jam empat, dan yang lain udah capek, akhirnya kita istirahat dulu. Tasha bilang kalau dia laper dan tergiur sama wangi pop mie. Sementara gue kebelet pipis -_- Eh ternyata ya, kita ketemu sama bapak-bapak berpeci yang sepertinya berhati malaikat :D kita nanya ke dia gerbang utama ada dimana, dan kita curhat kalau kita tersesat :"D wkwkwk... Bapak itu ngasih tau, kalau untuk ke gerbang utama itu lumayan jauh. Tapi, tinggal ikutin jalan aja. Okelaah :""D Kita pun jalan, berusaha semangat, juga foto di beberapa spot yang menarik :"D

Dan, finally, kita semua bisa ketemu sama teman-teman yang lain ^-^ Horee!! Hahaha... Pokoknya bener, untuk hari ini, gue sih ngerasa PUAS main di KRBnya! Hahaha... Banyak pelajaran yang bisa diambil dari sebuah perjalanan, Frendss...

Kesabaran, kekompakkan, kesetiakawanan.

Dari dulu, kalau jalan sama Ayu, selalu aja ada kejadian aneh bin ajaib! Kayak tahun 2012, tanggal 21 Desember. Ayu juga pernah buat accident yang buat gempar dan akan selalu gue ingat-_- Hahaha...

Intinya, sih, seru! Banyak kejadian yang layaknya film dan sinetron, juga kejadian yang ajaib dan keren abis. Kenapa juga judul postingan ini diberi judul "Gara-gara Ida Ayu?" hahaha.. iseng aja sih, tapi kalau ditelusuri lebih dalam, ya semua berawal dari dia! Dia yang telah membuat kekacauan di hari ini tapi ujung-ujungnya kita semua senang T_T HAHAHA... Entah ya, kalau nggak ada anak itu mungkin nggak bakal ngerasain perjalanan melelahan yang menguras banyak emosi kek gini xD

Dan seengaknya, ada cerita yang bisa gue ceritain pas pulang ke rumah ke orangtua gue xD hahaha...

Mumpung masih muda, masih banyak tenaga dan semangat, manfaatin deh buat mencari banyak pengalaman (baik dari pengalaman dari diri sendiri, juga dari orang lain).

Perjalanan pun berakhir dengan kaki yang teramat pegal dan jiwa yang terisi oleh semangat baru.

PISMAN 5 GOES TO KEBUN RAYA BOGOR


7/10/2014.
21.44 PM.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW BUKU-SHOOTING STAR BY VERONICA GABRIELLA]

RESENSI FANTASTEEN SCARY-HALTE ANGKER- BY DYAH APRILIANI

[REVIEW] NOVEL MR AND MRS WRITER BY ACHI TM