FAVORITED!
24 Juni 2014.
Semuanya berubah setelah tanggal 18 Juni 2014.
Setelah 360-an halaman itu habis dilahap.
Perasaan hati berubah makin nggak karuan,
mendesak untuk bergerak cepat, menggebu-gebu.
Jatuh cinta.
Mana mungkin gue bisa jatuh cinta sama sosok tak terlihat yang pasti berada nun jauh disana. Mana mungkin juga gue bisa jatuh cinta hanya karena rangkaian kata yang tersusun rapih membentuk sebuah peristiwa yang sangat gue suka. Mana mungin juga gue bisa jatuh cinta dalam waktu secepat itu... MUNGKIN AJA!
But, it is not a joke. Gue bener-bener jatuh cinta.
Sama 'Si Perangkai Kata' itu, karena kisahnya mampu menembus relung hati dan membangkitkan hati yang udah lama tertidur ini. Gue makin sadar, kisahnya itu sedang gue alami. Gue kagum. Dan lebih parahnya, gue gak bisa nulis siapa nama si perangkai kata itu. Terlebih, gue nggak bisa nyebutin judul buku yang dia tulis. Gue terlalu malu untuk berbicara yang sebenarnya. Mengatakan pada dunia kalau gue tlah jatuh cinta pada sosok yang belum pernah gue temui sebelumnya (mungkin pernah, saat gue masih bayi dan dia adalah salah satu pengunjung rumah sakit tempat gue dilahirkan, haha).
Kisah orang ini menuturkan sesuatu yang bener-bener anti-mainstream. Kisah yang menurut orang lain, "aih, gile lo!", "astaga... pikir dong!", "lo udah sakit jiwa kali, ye", "nggak ada orang lain apa!". Hoahaha, yaa begitu deh. Kisah yang bener-bener sekarang terjadi di kehidupan gue. Gue bisa ngerasain apa yang dia rasa (hyaahaha..). Gue baca buku itu pas tengah malem sampai jam setengah dua kelar dah tuh, terus rasanya kata-kata dia itu menarik gue untuk masuk dan menerbangkan imajinasi bersama. Gue hanyut... kebawa oleh imajinasi gue yang ternyata hanya sekedar angan.
Sekali lagi. Gue jatuh cinta. Pada sosok yang belum pernah gue lihat wujud aslinya. Sekarang, hanya update-an statusnya lah yang ngebuat gue yakin kalo orang itu ternyata masih hidup. Tangan gue selalu bergerak cepat ketika tahu dia ngebales postingan gue, ngasih komentar dengan emot yang bikin gue meleleh, walau pernah dia pun balas kicauan gue di twitter sangat lamaa. Perlu waktu dua hari untuk nunggu balasannya. Awalnya, gue gak berharap dia bales, tapi nyatanya dia balas dengan kalimat singkat yang bikin gue makin ketar-ketir. Gue favorited ke dia banget. Dia akan jadi motivasi gue untuk terus berkarya, berkibar dengan segala potensi yang gue milikki. Thx! :)
Semuanya berubah setelah tanggal 18 Juni 2014.
Setelah 360-an halaman itu habis dilahap.
Perasaan hati berubah makin nggak karuan,
mendesak untuk bergerak cepat, menggebu-gebu.
Jatuh cinta.
Mana mungkin gue bisa jatuh cinta sama sosok tak terlihat yang pasti berada nun jauh disana. Mana mungkin juga gue bisa jatuh cinta hanya karena rangkaian kata yang tersusun rapih membentuk sebuah peristiwa yang sangat gue suka. Mana mungin juga gue bisa jatuh cinta dalam waktu secepat itu... MUNGKIN AJA!
But, it is not a joke. Gue bener-bener jatuh cinta.
Sama 'Si Perangkai Kata' itu, karena kisahnya mampu menembus relung hati dan membangkitkan hati yang udah lama tertidur ini. Gue makin sadar, kisahnya itu sedang gue alami. Gue kagum. Dan lebih parahnya, gue gak bisa nulis siapa nama si perangkai kata itu. Terlebih, gue nggak bisa nyebutin judul buku yang dia tulis. Gue terlalu malu untuk berbicara yang sebenarnya. Mengatakan pada dunia kalau gue tlah jatuh cinta pada sosok yang belum pernah gue temui sebelumnya (mungkin pernah, saat gue masih bayi dan dia adalah salah satu pengunjung rumah sakit tempat gue dilahirkan, haha).
Kisah orang ini menuturkan sesuatu yang bener-bener anti-mainstream. Kisah yang menurut orang lain, "aih, gile lo!", "astaga... pikir dong!", "lo udah sakit jiwa kali, ye", "nggak ada orang lain apa!". Hoahaha, yaa begitu deh. Kisah yang bener-bener sekarang terjadi di kehidupan gue. Gue bisa ngerasain apa yang dia rasa (hyaahaha..). Gue baca buku itu pas tengah malem sampai jam setengah dua kelar dah tuh, terus rasanya kata-kata dia itu menarik gue untuk masuk dan menerbangkan imajinasi bersama. Gue hanyut... kebawa oleh imajinasi gue yang ternyata hanya sekedar angan.
Sekali lagi. Gue jatuh cinta. Pada sosok yang belum pernah gue lihat wujud aslinya. Sekarang, hanya update-an statusnya lah yang ngebuat gue yakin kalo orang itu ternyata masih hidup. Tangan gue selalu bergerak cepat ketika tahu dia ngebales postingan gue, ngasih komentar dengan emot yang bikin gue meleleh, walau pernah dia pun balas kicauan gue di twitter sangat lamaa. Perlu waktu dua hari untuk nunggu balasannya. Awalnya, gue gak berharap dia bales, tapi nyatanya dia balas dengan kalimat singkat yang bikin gue makin ketar-ketir. Gue favorited ke dia banget. Dia akan jadi motivasi gue untuk terus berkarya, berkibar dengan segala potensi yang gue milikki. Thx! :)
Sumber gambar: http://himawarichan92.blogspot.com/2012/12/jatuh-cinta-itu-takdir-dan-jodoh-itu.html |
Komentar
Posting Komentar