DUNIA TERBALIK

Entah waktu yang berputar terlalu cepat atau diri ini yang terlambat menyadari. Semuanya sudah berubah. Berputar. Dunia gua mendadak terbalik secepat ini. Bukan. Ini bukan tentang keluarga gua yang mendadak menjadi hancur seperti yang ada di sinetron-sinetron. Bukan juga tentang pujaan hati yang mendadak berpaling dengan wanita lain yang lebih memikat. Ini mungkin bisa dibilang tentang persahabatan. Tentang sebuah hubungan yang istimewa setelah hubungan kita di dunia dengan keluarga dan saudara. Persahabatan itu keren, seru, dan hebat! Gua selalu membayangkan punya persahabatan yang indah dan hebat, bersama orang-orang hebat pula.

Oke, dari TK sampai SD, seengaknya gua ngerasa gua baik-baik aja berteman dengan teman-teman gua. Mereka baik, hebat, dan mampu memberikan gua pengalaman yang baru. Dan, saat masuk SMP, gua merasa gua ga bisa merasakan rasa persahabatan yang tulus dari temen-temen gua. Apalagi, jaman juga udah berubah jauh banget. Sifat individualistis ataupun sombongitis (haha,apaan,nih?) mulai merajalela. Apalagi, pengaruh gadget juga suka bikin gua kesel. Kenapa sih, mereka -yang terpengaruh gadget gak bisa menghargai orang disampingnya?- Gua ngerasa persahabatan ini hambar banget.

Oke, sekarang gua udah SMA. Gua juga nggak nyangka banget bisa masuk tahap ini. Dulu, pas SD, gua mikir kira-kira pas SMA gua bakal kayak gimana, ya? Wahaha... persahabatan yang gua rasakan pun hambar. Kalau pun manis, itu cuman sesaat. Kayak nyangkut di tenggorokan lalu masuk ke lambung gara-gara siraman air mineral. Gua ngerasa aneh aja. Dunia gua jadi terbalik. Gua gak bisa ketemu sama orang yang cuman kerjaannya main-main aja. Gua butuh sahabat. Paham? Gua butuh sahabat, teman, kawan, atau sebutan apapun itu.

Gua sangat menghargai seseorang yang sangat dengan senang hati untuk pertama kalinya berani mengulurkan tangan terlebih dahulu dan berkata, "Hai, aku (dan dia menyebutkan namanya)" disertai senyuman ceria yang dari hati banget. Tanpa paksaan. Gua pernah dapat itu. Gua baru pertama kali ketemu dia dan dia langsung begitu. Gua salut, kagum. Untuk pertamakalinya dalam hidup, gua digituin.

Gua bakal sambut uluran tangan itu dengan perasaan hangat. Dalam hati gua berucap, "gua seneng banget ada orang kayak dia." Andai ya, gua bisa jadi sahabat atau temannya, gua mungkin akan jadi orang yang paling beruntung dan bahagia. Tapi, sayang sekali, gua ga bisa jadi sahabat deketnya, jarak yang menutup kemungkinan itu. Gua cuman bisa berharap, suatu saat nanti, mungkin gua bakal ketemu sama orang yang seperti dia.

Sekarang, kenapa gua bilang kalau dunia gua itu jadi terbalik? Pernah nggak, menyusun sebuah rencana yang berkaitan dengan mental lo matang-matang tapi ternyata rencana itu gagal dengan mudahnya? Gua ngerasa jatuh. Mental gua jatuh pas tau rencana itu sekarang cuman butiran pasir yang hilang dengan mudahnya karena tiupan angin.

Astaga... Gua cuman mau tanya, KENAPA SIH? Kenapa rencana gua malah dihancurin oleh seseorang yang udah jadi kawan gua sendiri?

*Tarik napas dalam-dalam* Gua ngerasa dunia gua terbalik mungkin karena gua yang terlambat untuk menyadari. Terlambat untuk intropeksi diri. Mereka udah muak. Mereka udah nggak mau punya teman yang lebih banyak kurangnya, lebih sering nyakitin dengan kata-kata, dan acuhin dengan sikap. Mereka udah terlanjur nggak suka. Gua pernah ngebuat seorang temen gua itu nekuk wajahnya berhari-hari. Tiap kali gua tanya, gua bujuk, atau apapun, dia jadi 'ogahan'. Dia selalu bilang, "males ah." Tapi, itu masih mending. Daripada tiap kali gua ngomong dia cuman diemin gua, ini lebih sakit.

Jadi,semuanya kembali ke gua lagi. Semuanya salah gua lagi. Gua cuman berharap dunia gua nggak terbalik gini, gua berharap dunia gua itu sesuai dengan apa yang ada di imajinasi gua. Gua cuman bisa nulis, karena kadang ucapan kurang bisa menyampaikan ungkapan hati.




Komentar

  1. Balasan
    1. Haloo Firaaa ^_^ Makasihh udah mampiirrr hihihi..
      blog kamu banyak juga, yg mana nih yang aktiff?

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW BUKU-SHOOTING STAR BY VERONICA GABRIELLA]

[REVIEW] NOVEL MR AND MRS WRITER BY ACHI TM

RESENSI FANTASTEEN SCARY-HALTE ANGKER- BY DYAH APRILIANI