TIPS: MENJADI PENYIAR RADIO ala @Belajar_Radio
Cita-cita
kamu kalau udah besar mau jadi apa?
“Aku mau jadi dokter!
Biar bisa sembuhin orang.”
“Jadi pilot! Biar bisa
terbang naik pesawat gratis.”
“Mau jadi artis.
Gajinya besar, udah gitu terkenal lagi.”
Atau... “Mau jadi
hakim, dong! Biar bisa menegakkan keadilan.”
Di masa kecil, menurut
pengalaman yang Saya lewati, cita-cita anak seusia Saya dulu (di tahun
2003-2004) waktu masih kelas 1 SD, ya seputaran itu. Dokterlah, artislah,
pilotlah, dan lain-lain. Seolah-olah, cita-cita hanya sebatas bisa sembuhin
orang lain, menolong orang, atau dielu-elukan orang lain. Hayo, jujur! Siapa
yang pernah denger ada anak kecil, kalau ditanya cita-cita langsung jawab, “mau
jadi penyiar!” Huehehe, pernah denger nggak?
Padahal, profesi yang
satu itu sangat keren dan menjanjikan. Modal untuk berprofesi seperti ini juga
nggak main-main, selain harus punya keahlian berkomunikasi, juga dituntut untuk
terus memperbaharui wawasan. Jadi, jangan anggap remeh deh, profesi yang satu
ini. Pun, kalau kita punya keponakan atau adik, bolehlah mulai dikenalkan
dengan profesi ini. Percaya deh, siapapun yang punya keahlian beromunikasi
dengan baik, pasti dapat diterima oleh masyarakat. Dan yang paling ajib lagi,
seseorang yang mampu berkomunikasi dengan baik dapat mengubah dan mencerahkan
pemikiran orang lain. Dan, TIPS untuk belajar Public Speaking bisa kamu lihat di sini.
Nah, ini dia materi
lanjutan dari pelatihan @Belajar_Radio (twitter) tanggal 19 Maret 2016 lalu.
Temanya: Basic Announcer.
Untuk teman-teman yang
punya minat dengan bidang penyiaran, materi yang satu ini bakal jadi kompor yang
akan bikin teman-teman nggak sabar untuk meledug!
Maksudnya, untuk segera mempraktekkan dan terjun ke bidang ini. Dan, untuk
teman-teman yang memang baru ingin tahu tentang bidang penyiaran, nggak akan
rugi juga untuk baca materi ini. Barangkali pengetahuan tambahan ini bisa di share ke teman-teman, saudara, atau
orang lain, biar jadi amal jariyah. Hihihi.
Oke, first of all, untuk jadi seorang penyiar
kita harus tahu kriteria seperti yang apa yang harus dimiliki.
1) Kriteria Penyiar
-
Tidak Cacat Vokal
Cacat vokal ini berarti tidak cadel.
Tapi, mungkin kamu akan bertanya dan mengatakan kalau ada beberapa penyiar
ataupun presenter yang cadel. Kriteria ini sebetulnya bukan harga mati, kok.
Bukan berarti kalau kamu cadel, kamu tidak bisa menjadi penyiar. Pun, kalau
kamu punya sisi keunikan tersendiri, pasti kamu bisa dapat kesempatan jadi
penyiar ataupun presenter.
-
Punya Selera Humor
Nggak berarti kamu harus jadi pelawak
dulu untuk bisa jadi penyiar. Setidaknya, kamu punya hal lucu yang bisa
mengundang orang lain untuk menarik ujung bibir. Ya, seengaknya pendengarmu
tersenyum deh, dengar humor ringanmu. Nggak perlu membuat humor yang menyindir
suku, agama, ras, atau pun tentang kondisi fisik seseorang. Mungkin itu akan
lucu bagimu, tapi tidak untuk pendengar atau orang yang sedang kamu bercandain.
Satu lagi, humor yang diulang satu sampai dua kali masih oke untuk di dengar,
tapi jangan sampai mengulang-ngulang bercandaan tersebut sampai besok atau
tahun depan! Bosen, tauk!
-
Punya Selera Musik yang Baik
Tentu aja harus punya selera musik yang
baik, karena sebagian besar radio menjadi wadah untuk pemutaran musik baru dan up date musik-musik yahud!
-
Memiliki Gaya Bicara yang Khas
Inti dari poin ini adalah, just be your self. Percaya deh, di
setiap dirimu ada ke-khas-an dan keunikan.
-
Harus Bersifat Personal
Maksudnya, saat siaran gunakanlah kata
ganti orang ketiga saat menyapa pendengar. Seperti, kamu, elo, atau anda. Kata
tersebut sifatnya lebih personal, dan pendengar akan lebih merasa sedang diajak
ngobrol/diskusi. Hindari pengunaan kata, kalian. Misal, “kalian lagi pada
ngapain, nih?”. Coba bandingkan dengan, “kamu lagi ngapain, nih?”.
-
Pernapasan
Dalam siaran, perlu adanya latihan
pernapasan. Jangan remehkan latihan “tarik napas-tahan 20 jam 20 detik
(misalnya)-hembuskan perlahan.” Sebelum memulai siaran, kamu harus melatihan
pernapasanmu agar tidak mudah lelah saat harus berbicara panjang lebar alias
tanpa putus! (Putus? Berarti biar nggak putus harus bicara panjang lebar, ya?
Eeeeh, jangan baper!”)
-
Artikulasi
Saat siaran, pastikan artikulasimu dalam
berbicara dapat terdengar dengan jelas, ya. Buka mulut lebar-lebar agar
pelafalan lebih jelas terucap.
-
Intonasi
Kalimat yang kamu ucap harus disertai
dengan intonasi yang sesuai. Agar maksud yang ingin disampaikan dapat tercapai.
-
Aksentuasi
Nah, untuk aksen atau logat bahasa, bagi
beberapa orang yang berasal dari daerah, pasti masih kental sekali untuk urusan
logat dalam berbicara. Memang tidak mudah untuk menghilangkan logat. Tapi, menurut
para mentor di @Belajar_Radio, radio-radio besar memang mencari penyiar yang
gaya berbicaranya unik dan juga tidak menunjukkan pada logat daerah tertentu.
Maka dari itu, untuk kamu-kamu yang kalau berbicara masih kental sekali logat
daerahnya dan ingin menjadi penyiar di Ibu Kota yang biasanya bergenre anak
muda, coba deh perbanyak latihan lagi.
-
Tempo
Perhatikan tempo saat berbicara. Kalau
pun harus berbicara dengan tempo cepat, jangan sampai artikulasimu jadi tidak
jelas.
Setelah
tahu seperti apa kriteria dari seorang penyiar dan bagaimana teknik siaran,
lanjut lagi yuk ke personal branding
yang harus dimiliki oleh penyiar. Membangun personal
branding memang tidak bisa dilakukan dengan cara yang sederhana alias tanpa
kerja keras. Kamu-kamu harus mempersiapkannya dengan matang. Ini dia cara untuk
membuat personal branding sebagai
seorang penyiar!
-
Jadilah pribadi yang unik
Sekali lagi, just be your self. Setiap pribadi adalah unik. Cari dan temukan
keunikanmu! Entah dalam hal berpakaian, cara berpikir, ataupun cara berbicara.
Carilah style yang memang sesuai dan
nyaman untuk dirimu. Nggak perlu copy
style orang lain agar kamu bisa diterima oleh orang lain. Lambat laun, hal
seperti itu malah membuatmu jadi semakin nggak PD dan merusakmu, lho.
-
Totalitas
Lakukan segala hal dengan totalitas.
Jangan pernah setengah-setengah. Apabila kamu mendapatkan suatu
amanat/pekerjaan, berikanlah hasil yang terbaik. Dengan begitu, kamu akan
mendapat nilai baik di mata orang lain. Orang-orang yang totalitas berarti
sangat berdedikasi tinggi dengan pekerjaan yang dia lakukan. Wuih... Intinya,
jangan berikan yang biasa saja. Buat sesuatu yang BOOM!
-
Stand
Out/Menonjol.
Untuk dikenal oleh orang lain, jadilah
pribadi yang menonjol. Dalam artian, kamu harus aktif. Aktif dalam hal
mempelajari hal baru, mencari teman, dan juga menonjol dalam hal prestasi.
Ciptakan prestasi-prestasi terbaik di bidang yang kamu sukai. Hal tersebut
dapat membuat kamu lebih cepat dan mudah untuk dikenal.
Nah, tiga tips itu bisa membantumu untuk
membangun personal branding.
Bagaimana? Udah nggak sabar untuk menunjukkan pada dunia kalau sebetulnya kamu
itu HEBAT DAN MAMPU? :D Tips-tips tersebut merupakan secuil tips personal branding yang bisa Saya
tuliskan. Tips lain bisa kamu cari dari sumber lain atau bahkan dari pakarnya
langsung!
Oh ya, ada sedikit tambahan untuk para blogwalking yang budiman. Dalam dunia
radio, kita sering mendengar ada penyiar yang membawakan acara sendirian, ada
juga yang berdua. Nah, sebetulnya apa sih yang membedakan keduanya?
Oke, jadi untuk penyiar yang jomblo yang siarannya SENDIRIAN (biar greget pake capslock), disebut juga Single DJ. Dalam melakukan siaran, ada beberapa hal yang dilakukan
oleh Single DJ, yaitu:
-
Cut
to Cut
Porsi omongannya penyiar ini akan diatur
sedemikian rupa agar sesuai dengan musik yang ingin dimainkan. Sering dengar
kan, kalau Single DJ ini setelah
melakukan opening (sekitar 30 detik-1
menit) lalu omongannya akan di cut
untuk segera memainkan lagu yang ingin diputar. Nah, itulah yang dimaksud cut to cut.
-
Talk
on Beat
Ketika penyiar ingin memutarkan sebuah
lagu yang memiliki intro yang cukup panjang (sekitar 5-15 detik), untuk mengisi
intro tersebut haruslah diisi dengan suara penyiar. Biasanya saat intro,
penyiar akan memberitahukan lagu tersebut bercerita tentang apa. Dan ketika
lagu memasuki intro, penyiar akan tetap berbicara sesuai dengan beat lagu pada intro tersebut. Apabila
intronya memiliki tempo yang cepat, penyiar pun harus menyesuaikan tempo
suaranya. Jangan sampai intro nge-beat
tapi suara si penyiar lamban dan ketinggalan beat. Kamu bisa coba latihan ini. Caranya, cari lagu yang intro-nya agak lama, misal lagu Viva la
Vida, dengarkan beatnya dan coba
hitung dengan jari. Kalau sudah mengerti dengan beatnya, coba dipraktekan. Pun, kalau kamu sudah selesai berbicara
dan intro masih tersisa dua detik lagi sebelum suara si penyanyi muncul, itu
masih bisa ditolerir. Talk on Beat hanya
berlaku untuk lagu yang memiliki intro.
-
Punch
Line
Buat kejutan dalam bahasan siaran.
Ketika kamu sedang membawakan tema liburan, kamu beri kejutan, entah itu hal
lucu atau bahkan fakta-fakta baru yang bahkan pendengarmu belum mengetahuinya.
Setelah ada Single DJ, yang memang melakukan siaran seorang diri, mungkin kamu
akan berkata lagi, lebih enak kalau siaran berdua, ada temannya. Hehehe, iya
nggak?
Ya, mungkin kamu akan berpikir kalau
siaran berdua lebih enak. Tapi, bagaimana kalau kamu harus siaran sama orang
yang belum kamu kenal sebelumnya dan harus menemukan chemistry dengannya? Duh, kalau kamu orangnya tertutup dan ogah
berteman, hal ini akan susah banget untuk dilakukan.
Tapi, tenang aja. Kalau pun kamu harus
siaran berdua, bukan berarti itu hal buruk, kok. Kamu membutuhkan waktu lebih
untuk mengenal sobat siaranmu dengan lebih dekat. Caranya bagaimana?
Ya, sederhananya, kamu harus profesional.
Ketika kamu sudah dipercaya untuk mengemban tugas ini, kamu harus jadi orang
yang profesional. Bangunlah chemistry
dengan sobat siaranmu. Ajaklah dia jalan-jalan, makan bareng, nonton bareng,
pokoknya quality time bareng dia,
deh! Biar kamu makin akrab dan bisa menemukan keseruan bareng dia. Ketika kamu
mengenal dia dengan baik, kamu dapat berteman baik dengannya. Setelah itu,
pahamilah karakter sobat siaranmu. Sesunggunya, memahami satu sama lain
merupakan hal yang indah. Dan ingat ya, hukum timbal-balik. Kalau kamu ingin
dia menghormatimu, hormati juga dia. Kalau sudah begitu, profesionalitas kerja
pun akan terjaga.
Ini memang hanya secuil ilmu penyiaran yang dapat
Saya sampaikan kembali dari para mentor di @Belajar_Radio, ada Kak
@ilhamramdhana, @kresnajulio, dan @azmyzein. Kalau ada yang ingin ditanyakan,
bisa langsung ikut pelatihan @Belajar_Radio selanjutnya (follow dan pantengin
terus TL twitternya) atau tanya langsung ke socmed para mentor itu. Kalau
mereka nggak sibuk dan kamu bertanya dengan sopan, pasti direspon! :)
Semoga membantu dan bermanfaat untuk kamu-kamu yang mau nyemplung di dunia penyiaran!
(Ki-Ka) Kak Azmy, Kak Ilham, dan Kak Ii. |
Saat penyampaian materi oleh @ilhamramdhana dan @kresnajulio |
Komentar
Posting Komentar