TIPS: BOCORAN ILMU PUBLIC SPEAKING oleh Thisi (as a mentor of Belajar Radio)



‘100,5 FM DOR Radio Musik dan Inspirasi’


Nah, kalau kamu sering denger kalimat kayak gitu, biasa dengernya di mana? Di radio, dong, ya? *pertanyaan penting gak penting* Wahaha. Untuk kamu-kamu yang sering dengerin radio nih, pernah terbesit nggak sih, keinginan untuk jadi penyiar atau kepo gitu sama apa aja komponen penyusun radio itu? *eh, maksudnya, ada apa aja sih, di dunia radio itu.


Tanggal 19 dan 26 Maret lalu, Saya bahagiaaaa sekali. Pasalnya, Saya dapat kesempatan untuk ikut pelatihan GRATIS dari @belajar_radio yang sudah memasuki Batch 4 di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta. Tepatnya, di gerai Samsung yang ada di lantai 4.

Selain pelatihannya gratis, hohoho, kami juga dibekali ilmu baru dari para mentor sekaligus penyiar tersohor dari radio-radio yang ada di Jakarta!



Lanjut deh, untuk kamu yang tertarik dengan dunia radio atau penasaran sama dunia ini, boleh pantengin TL twitter @belajar_radio dan tunggu pembukaan Batch selanjutnya!


Saya mau kasih sedikiiiiit bocoran, dari materi kemarin yang berhasil Saya tangkap. Semoga bisa membantu dan mengobati rasa penasaran kalian, yak.


Bocoran akan dibuka dalam hitungan mundur. 3... 2... 1...


Sabtu, 19 Maret 2016.

Pada hari itu, ada dua sesi yang akan diberikan di pelatihan tersebut. Sesi pertama digawangi oleh mentor asik dan baik, yaitu Kak Thisi! Asli, seru banget. Kak Thisi baik dan mengawali pelatihan ini dengan memberikan materi Public Speaking (Selanjutnya disebut PS). Materi PS merupakan materi awal yang wajib banget kita kuasai. Seengaknya, ini merupakan modal awal untuk kamu-kamu yang berniat menjadi penyiar, MC, dan pembicara.


Public Speaking merupakan kemampuan berbicara di depan umum. Untuk berbicara pada orang lain, apalagi dengan jumlah orang yang banyak, kamu pasti akan nervous. Hal itu wajar saja, tapi kalau kamu sudah punya kesiapan yang bagus, kamu akan bisa mengatasi hal tersebut. Sebagai seorang speaker, kita harus bisa mencari topik yang menarik (topik menarik juga bisa berasal dari topik sederhana, tapi kamu buat dari perspektif yang berbeda, lho), lalu, bukalah dengan kalimat-kalimat yang kreatif, yang membuat pendengar mudah untuk memvisualisasikannya.


Ada quote dari Ralph Waldo Emerson, “All the great speakers were bad speakers at first.” Jadi, para pembicara hebat saat ini, awalnya juga pembicara yang buruk. Dengan adanya latihan dan pembelajaran terus menerus, kamu akan bisa menjadi pembicara yang hebat. Terkadang, kita memang sulit mengusir pikiran jahat yang ada di kepala. Intinya, kita harus bisa berdamai dengan pikiran kita sendiri. Kalau saat kamu mau memulai berbicara di depan umum, jangan berpikir yang macam-macam seperti, “aduh, nanti gimana ya kalau pas gue ngomong, orang-orang malah ngasih wajah jutek ke gue.” Atau, “duh, gue takut ada salah ngomong.” Semua itu bisa kamu hindari, kalau kamu mau berdamai sama pikiran negatif kamu, dan memenuhi pikiran kamu dengan hal positif. Bangun mental kamu, jangan biarkan minder menguasai. Kalau kamu terus-terusan nggak percaya diri, mau menunggu berapa lama sampai akhirnya kamu berani untuk berbicara di depan umum? Eits, bukan berarti ketika kita memilih menjadi penyiar, kita terbebas dari rasa gugup, ya. Justru, rasa gugup itu pasti akan terus melanda. Tapi, gugupnya pasti sebentar doang deh, kalau kamu memang sudah punya persiapan yang baik.


Dalam PS, kalau kamu akan berbicara di depan umum yang artinya kamu akan berdiri di depan banyak orang, kamu harus membuat kesan pertama. Ada istilah, 5 menit pertama menentukan kesan pertama yang akan kamu berikan pada orang lain. Kalau kamu membukanya dengan tersenyum, menyapa dengan ramah, melakukan kontak mata, tidak terlihat stress atau gugup, kamu dapat menciptakan kesan pertama yang menyenangkan. Pendengar akan betah melihat dan mendengarkanmu. Hal itu bisa kamu terapkan saat kamu melakukan presentasi di ruang kelas atau saat kamu ditunjuk menjadi pembicara.

Kesan pertama juga bisa dibentuk ketika kamu menjadi seorang penyiar. Jika kamu membuka program acaramu dengan menarik dan memancing pendengar untuk terus stay mendengarkanmu, kamu bisa memberikan kesan pertama yang menarik.


Lalu, ada Do’s dan Don’t saat kamu melakukan PS.

1) Do's


-          Powerful Introduction

Ini berlaku ketika kamu menjadi penyiar, pembicara, atau pun MC. Mulailah perkenalan dengan semangat dan jangan lemas, ya.

-          Enthusiasm is contagious.

Keantusiasan itu menular. Kalau kamu antusias dengan bahasanmu, masa sih, pendengar tidak ikut-ikutan antusias?

-          Excited.

Kamu harus bergembira ketika menyampaikan bahasanmu. Orang akan nyaman melihat kamu gembira daripada kamu murung atau pun lemas.

-          Stay Relevant.

Artinya, bahasan dan cara penyampaianmu tentunya harus sesuai dengan pendengarmu. Nggak mungkin kan, kamu menyampaikan bahasan tentang pengaruh narkoba bagi remaja dengan bahasa ‘elo-gue’ di depan para anak TK.

-          Fluency.

Sekali lagi, wajar saja kalau kamu baru pertama kali berbicara di depan umum dan masih tergagap. Tapi, kegagapanmu bisa mempengaruhi pendengarmu, lho. Dikhawatirkan, kalau kamu berbicara dengan tidak lancar, selanjutnya kamu akan minder atau berpikiran negatif, yang bisa membuatmu makin krisis percaya diri. Maka dari itu, perbanyaklah latihan untuk memperlancar bicaramu.

-          Pronounciation.

Pengucapanmu harus betul. Saat kamu mengucapkan kalimat asing, pastikan kalau pengucapannya sudah betul. Dan, berhati-hatilah kalau kamu menjadi penyiar dan mengucapkan nama artis, jangan sampai penyebutan namanya salah. Michele Bubble, dibacanya Misyel Bubble, bukan Misyel Babel. (Contohnya waktu itu kalau nggak salah begini sih, hihi).

-          Clarity of Speech.

Kejelasan. Kalau kamu bilang A, ya, harus terdengar A. Jangan sampai ada gumaman atau err di saat kamu berbicara. Ini dimaksudkan agar tidak ada salah tangkap maksud ketika ucapanmu tidak jelas

-          Intonation.

Intonasi ini penting, agar tidak ada orang yang salah tangkap dengan apa yang kamu maksud. Intonasi bisa menjadi pendukung penyampaian pesanmu. Ketika kamu bermaksud untuk mengajak atau melarang, kamu bisa mengeluarkan intonasi yang agak tinggi. Jangan rendahkan intonasimu, nantinya tidak akan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

-          Tone.

Dalam berbicara, jangan sampai suaramu tidak bernada. Artinya, suaramu harus enak di dengar. Pergunakan jeda disaat yang memang diperlukan.

-          Outfit.

Sebetulnya, pakaian ini penting sekali diperhatikan apalagi kalau kamu berbicara di depan banyak orang. Orang akan memberikan penilaian pertama biasanya melihat dari pakaianmu. Jadi, pakailah pakaian yang sesuai dengan acaranya dan harus nyaman. Nyaman berarti kamu pede memakainya dan tidak membatasi ruang gerak.

  2) Don'ts

-          Ketakutan Luar.

Hindari ketakutan-ketakutan yang asalnya dari luar. Misalkan, kamu takut pendengarmu nanti bosan, mengantuk, atau bahkan melakukan penyerangan seperti bantahan/adu argumen. Ingat kan, kalau kamu harus bisa berdamai dengan pikiranmu sendiri. Bukan berarti kamu cuek dan tidak memikirkan kemungkinan yang akan terjadi. Justru kamu harus memikirkannya dan mencari solusi, bukan malah menakutinya.

-          Minum atau makan.

Di saat melakukan PS, hindari minuman dan makanan yang dapat mengganggu pencernaanmu atau pun tenggorokan. Hindari susu atau kopi sebelum kamu tampil. Dan juga, hindari makanan berat atau berminyak, yang bisa membuat tenggorokanmu gatal. Nggak lucu kan, setiap kamu ngomong, kamu harus terbatuk dulu.

-          Jangan Banyak Mikir

Ya, ini. Sekali lagi, jangan banyak mikirin hal-hal negatif. Jangan mikirin gimana ya, kalau nanti tiba-tiba aku lupa sama apa yang harus diomongin? Persiapan yang baik dan matang, akan membuatmu lebih percaya diri dan akhirnya siap.



Nah, itu beberapa hal yang harus dan tidak boleh dilakukan ketika kamu menjadi pembicara atau pun saat menjadi penyiar. Kuncinya dalam PS, kamu harus memiliki sikap yakin (yakin kalau kamu bisa dan semua akan berjalan baik-baik saja), percaya diri (ketika kamu PD, itu akan mempengaruhi cara kamu bersikap dan berbicara), bahasa tubuh (gunakan bahasa tubuh untuk mempertegas ucapanmu), penampilan (harus sesuai dengan acaranya dan sopan), teknik vokal (berlatihlah di depan cermin untuk melatih suaramu), dan tahu siapa pendengarmu.



Menjadi seorang pembicara, itu adalah tugas yang cukup berat. Karena kamu harus memikirkan bagaimana caranya agar pendengar mudah menyerap informasi yang kamu berikan dan mereka tidak mengantuk ketika mendengarnya. Kamu bisa sedikit mengajak mereka berpikir menggunakan kalimat-kalimat yang mudah dipahami.


Misalkan, sebagai seorang penyiar, kamu mau menceritakan tentang bakso.

Halo Sobat Muda, siang-siang gini, enaknya makan bakso, ya. Yang pedas, kuahnya banyak, mecinnya banyak.’

Akan beda dengan ini,

‘Halo Sobat Muda, wah udah siang nih. Kalau kamu lagi pengen makan siang dengan apa? Kalau aku ya, duh, paling enak nih makan yang bulet-bulet, bisa besar atau kecil, pakai kuah kaldu, ada bihunnya juga. Kira-kira apa, tuh?’

Buatlah kalimat sekreatif mungkin, yang membuat pendengarmu pun ikut memvisualkan ucapanmu.


Pelatihan dari Belajar Radio kemarin, setiap peserta diminta untuk berbicara tanpa henti selama satu menit. Wah, untuk jadi penyiar, ternyata bukan harus bawel lho ya, tapi harus bisa punya bahasan yang menarik, walaupun sederhana. Hal sederhana pun kalau kita bisa menyampaikannya dengan kalimat-kalimat menarik, akan membuat orang betah mendengarkannya.


Akhir kata dari mentor Kak Thisi, dalam PS ada 4P yang bisa diterapkan. Yaitu: Plan, Prepare, Practice, Present.

Yuk, mulai dari sekarang kita latihan untuk berani dan bisa berbicara di depan umum! :)

Bersama Kak @ThisiTrensi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW BUKU-SHOOTING STAR BY VERONICA GABRIELLA]

RESENSI FANTASTEEN SCARY-HALTE ANGKER- BY DYAH APRILIANI

[REVIEW] NOVEL MR AND MRS WRITER BY ACHI TM