LULUS SMA NANTI, KULIAH ATAU KERJA DULU?
Nggak dipungkiri, waktu terus bergulir. Detik berganti menit. Menit berganti jam. Jam berganti hari. Hari berganti minggu. Minggu berganti bulan. Bulan berganti tahun. Dan, seterusnya. Waktu pasti terus berjalan tanpa bisa kita cegah.
And now, ada banyak hal yang sekarang lagi gue pikirin. Secara, gue udah menginjak kelas 2 SMA. Itu pun nggak kerasa banget, padahal dulu rasanya gue baru ngerasain pake seragam putih-biru dan dalam tiga tahun seragam itu pun harus gue tinggalkan. Diganti dengan seragam putih-abu-abu yang menurut gue, itu seragam yang bikin galau. Kenapa? Itu artinya, bentar lagi gue bakal jadi orang dewasa. Hm... Dan jujur aja, gue belum siap. Hahaha.
Tapi, siap ga siap, pasti rasa kesiapan itu akan datang dengan sendirinya. Seiring dengan berjalannya waktu. Dan, kenapa judul postingan gue kali ini adalah 'LULUS SMA NANTI, KULIAH ATAU KERJA DULU?' itu karena malem kemarin gue sempat berbincang dengan tetangga gue. Dia itu seorang pengusaha dan gue rasa usahanya cukup sukses, buktinya beliau bisa membangun tempat tinggal yang cukup mewah. Ditambah di bagasi rumahnya, ada sebuah mobil bercat hitam yang terparkir disana.
Oke, langsung aja. Waktu tiga tahun yang akan kita lewati di SMA ini, pasti ga akan kerasa. Pasti akan berlalu dengan sangat cepat. Jadi, dari sekarang, lo harus punya ancang-ancang, mau jadi apa setelah ini. Maka, dari kecil, guru-guru kalian di SD pasti sering menanyakan: apa sih, cita-cita atau impian kalian? Iya, kan?
Dan, setelah lulus SMA, kalian harus membuat jawaban dari pertanyaan itu menjadi NYATA! Yap, menjadi NYATA. Jangan cuma diucapkan doang. Kalau gue sih, jujur aja, pas SD ditanya kayak begitu gue jawabannya ikut-ikutan sama temen. Hahaha... "Pengen jadi dokter," itu jawaban gue dulu tiap kali ditanya sama guru. Tapi, kalau orang di sekitar rumah yang tanya, gue akan jawab, "Pengen jadi orang sukses." Dan, kalau ditanya sama guru ngaji gue, gue akan jawab "Pengen masuk surga." Hehehe... Keliatan banget nggak konsistennya, dan sampai sekarang gue suka keinget betapa gue itu orang yang gak konsisten banget sejak kecil (sampai sekarang kemungkinan masih :p)
Tapi, lama-lama gue bosen banget ikut-ikutan sama jawaban temen. Sejak SMP-lah, ada guru gue yang tanya hal serupa. Dan, dengan yakin, gue ngejawab begini, "Jadi penulis, pengusaha, diplomat."
Kenapa gue bisa jawab kayak gitu? Karena sejak SMP, gue mulai ngerti dunia (cieilah...) Gue mulai suka sama bidang kepenulisan, sama entrepreneur. Dan kalau jadi diplomat, entah kenapa gue pengen banget ngerasain tuh perkerjaan semenjak baca buku Serial Cita-Cita: Aku Ingin Jadi Diplomat. Hehehe. Terlebih, tetangga gue juga ada yang jadi diplomat. (Lagi-lagi ikut-ikutan orang). Eh bukan ikut-ikutan deh, ini mah terinspirasi :p
*Tentang cita-cita/impian gue mending di skip aja*
Oke, jadi malem itu, tepatnya tanggal 11 September 2013, gue sempat berbincang sama tetangga gue yang jadi pengusaha itu. Gue nggak sendiri malam itu, tapi ada dua temen sekaligus tetangga gue disana. Mereka berdua sekarang sedang menempuh pendidikan di universitas dan sama-sama mengambil jurusan akutansi. Sementara, cuma gue sendiri yang masih SMA disana.
Oh ya, sebut aja tetangga gue yang jadi pengusaha ini namanya Pak Ben.
"Kenapa kamu kuliah? Kenapa nggak cari kerja dulu aja? Kalau saya, selalu mengajarkan pada anak saya, kalau nanti dia lulus SMA, dia jangan kuliah dulu. Tapi dia harus kerja. Kerjanya itu ya, harus punya usaha. Saya mau dia fokus dulu 5 atau 6 tahun sama usahanya, dan kalau sudah berhasil dan sukses dia bisa lanjut kuliah dengan biaya yang dia tanggung sendiri. Jadi, orangtua nggak repot-repot. Pastinya, dia juga bangga kalau pakai hasil sendiri."
Ya ampun, gue yang dengernya itu ngerasa, ucapan Pak Ben ini bener banget.
"Memangnya, kalau kuliah itu udah pasti dapet pekerjaan?" tanyanya, tanpa ada maksud untuk meremehkan.
"Kan, kalau udah punya pekerjaan, udah tenang. Lagipula, jadi pengusaha itu bagus. Kalian malah jadi buka lapangan pekerjaan untuk orang-orang."
Dan, disitulah, gue tersenyum. Dari dulu, gue emang pengen jadi pengusaha. Entah, bukan karena gue pengin sok-sokan gak mau jadi bawahan atau apa ya. Cuma kalau bisa jadi atasan, kenapa harus jadi bawahan?
Kedua temen gue memberikan argumentasinya sendiri. Mereka juga setuju sama ucapan Pak Ben itu. Apalagi gue. Jadi, gue langsung aja jawab, "Iya om, itu betul banget. Bagus. Saya juga mau kerja dulu. Jadi pengusaha tapi."
Pak Ben ketawa kecil dan bilang itu bagus. Lalu, dia ngasih ide-ide usaha gitu ke kita. Dan, itu menarik. Entah kenapa, saran-saran dari Pak Ben itu mendadak ngasih gue semangat buat memantapkan hati kalau gue mau jadi pengusaha. Ya, itu adalah rencana gue setelah lulus SMA nanti. Sebenernya, gue udah mulai jualan pulsa (kecil-kecilan, sih) sejak kelas 2 SMP, dan masih berjalan hingga sekarang. Gue inget banget, modal awal gue dulu cuma Rp. 50.000,- dan sekarang modal usaha kecil-kecilan ini naik jadi, Rrp. 250.000 atau Rp. 500.000,- per minggu atau dua minggu. Gue juga nggak nyangka, ternyata jualan pulsa ini cukup laris. Walau untung yang didapat sangat kecil. Setidaknya, gue masih bisa menikmati hasilnya.
Dari usaha gue ini, gue juga sadar kalau ada yang namanya PROSES! Sesuatu gak kan bisa berkembang kalau nggak ada proses. Jadi, memang benar, nggak ada sesuatu yang instan di dunia ini kecuali makanan fast food.
Sebenarnya, mau kuliah atau kerja dulu setelah lulus SMA, itu semua tergantung oleh DIRI ANDA SENDIRI! Kalian yang menentukan mana yang lebih baik dan 'pas' buat kalian. Kuliah atau kerja sama-sama bagus (menurut gue). Tapi, alangkah bagusnya kalau kalian bisa memanfaatkannya dengan benar. Kalau mau kuliah dulu, silahkan, tapi lakukanlah dengan serius dan sungguh-sungguh. Ingat, biaya kuliah itu gak murah.
Kerja juga bagus. Tapi ingat, lakukanlah pekerjaan yang halal tanpa harus meresahkan orang.
Keduanya memang sama-sama bagus.
Dan, kalau ditanya gue mau kuliah atau kerja dulu setelah lulus SMA nanti, gue akan jawab, "Fokus bikin usaha dulu, lalu gue akan ambil kuliah. Kalau ada rejeki sih, pengennya di Prasetya Mulya." Hehehe... Eit, tapi jawaban ini bisa berubah sewaktu-waktu. Yang penting, mulai sekarang gue nabung untuk masa depan yang lebihbaik indah. Hahaha
Oke, deh. Sekian dulu. Yang penting sih, FOLLOW YOUR PASSION :)
"If not now, when? Be creative, don't be stupid." (Kata mutiara).
-Dyah Apriliani K-
And now, ada banyak hal yang sekarang lagi gue pikirin. Secara, gue udah menginjak kelas 2 SMA. Itu pun nggak kerasa banget, padahal dulu rasanya gue baru ngerasain pake seragam putih-biru dan dalam tiga tahun seragam itu pun harus gue tinggalkan. Diganti dengan seragam putih-abu-abu yang menurut gue, itu seragam yang bikin galau. Kenapa? Itu artinya, bentar lagi gue bakal jadi orang dewasa. Hm... Dan jujur aja, gue belum siap. Hahaha.
Tapi, siap ga siap, pasti rasa kesiapan itu akan datang dengan sendirinya. Seiring dengan berjalannya waktu. Dan, kenapa judul postingan gue kali ini adalah 'LULUS SMA NANTI, KULIAH ATAU KERJA DULU?' itu karena malem kemarin gue sempat berbincang dengan tetangga gue. Dia itu seorang pengusaha dan gue rasa usahanya cukup sukses, buktinya beliau bisa membangun tempat tinggal yang cukup mewah. Ditambah di bagasi rumahnya, ada sebuah mobil bercat hitam yang terparkir disana.
Oke, langsung aja. Waktu tiga tahun yang akan kita lewati di SMA ini, pasti ga akan kerasa. Pasti akan berlalu dengan sangat cepat. Jadi, dari sekarang, lo harus punya ancang-ancang, mau jadi apa setelah ini. Maka, dari kecil, guru-guru kalian di SD pasti sering menanyakan: apa sih, cita-cita atau impian kalian? Iya, kan?
Dan, setelah lulus SMA, kalian harus membuat jawaban dari pertanyaan itu menjadi NYATA! Yap, menjadi NYATA. Jangan cuma diucapkan doang. Kalau gue sih, jujur aja, pas SD ditanya kayak begitu gue jawabannya ikut-ikutan sama temen. Hahaha... "Pengen jadi dokter," itu jawaban gue dulu tiap kali ditanya sama guru. Tapi, kalau orang di sekitar rumah yang tanya, gue akan jawab, "Pengen jadi orang sukses." Dan, kalau ditanya sama guru ngaji gue, gue akan jawab "Pengen masuk surga." Hehehe... Keliatan banget nggak konsistennya, dan sampai sekarang gue suka keinget betapa gue itu orang yang gak konsisten banget sejak kecil (sampai sekarang kemungkinan masih :p)
Tapi, lama-lama gue bosen banget ikut-ikutan sama jawaban temen. Sejak SMP-lah, ada guru gue yang tanya hal serupa. Dan, dengan yakin, gue ngejawab begini, "Jadi penulis, pengusaha, diplomat."
Kenapa gue bisa jawab kayak gitu? Karena sejak SMP, gue mulai ngerti dunia (cieilah...) Gue mulai suka sama bidang kepenulisan, sama entrepreneur. Dan kalau jadi diplomat, entah kenapa gue pengen banget ngerasain tuh perkerjaan semenjak baca buku Serial Cita-Cita: Aku Ingin Jadi Diplomat. Hehehe. Terlebih, tetangga gue juga ada yang jadi diplomat. (Lagi-lagi ikut-ikutan orang). Eh bukan ikut-ikutan deh, ini mah terinspirasi :p
*Tentang cita-cita/impian gue mending di skip aja*
Oke, jadi malem itu, tepatnya tanggal 11 September 2013, gue sempat berbincang sama tetangga gue yang jadi pengusaha itu. Gue nggak sendiri malam itu, tapi ada dua temen sekaligus tetangga gue disana. Mereka berdua sekarang sedang menempuh pendidikan di universitas dan sama-sama mengambil jurusan akutansi. Sementara, cuma gue sendiri yang masih SMA disana.
Oh ya, sebut aja tetangga gue yang jadi pengusaha ini namanya Pak Ben.
"Kenapa kamu kuliah? Kenapa nggak cari kerja dulu aja? Kalau saya, selalu mengajarkan pada anak saya, kalau nanti dia lulus SMA, dia jangan kuliah dulu. Tapi dia harus kerja. Kerjanya itu ya, harus punya usaha. Saya mau dia fokus dulu 5 atau 6 tahun sama usahanya, dan kalau sudah berhasil dan sukses dia bisa lanjut kuliah dengan biaya yang dia tanggung sendiri. Jadi, orangtua nggak repot-repot. Pastinya, dia juga bangga kalau pakai hasil sendiri."
Ya ampun, gue yang dengernya itu ngerasa, ucapan Pak Ben ini bener banget.
"Memangnya, kalau kuliah itu udah pasti dapet pekerjaan?" tanyanya, tanpa ada maksud untuk meremehkan.
"Kan, kalau udah punya pekerjaan, udah tenang. Lagipula, jadi pengusaha itu bagus. Kalian malah jadi buka lapangan pekerjaan untuk orang-orang."
Dan, disitulah, gue tersenyum. Dari dulu, gue emang pengen jadi pengusaha. Entah, bukan karena gue pengin sok-sokan gak mau jadi bawahan atau apa ya. Cuma kalau bisa jadi atasan, kenapa harus jadi bawahan?
Kedua temen gue memberikan argumentasinya sendiri. Mereka juga setuju sama ucapan Pak Ben itu. Apalagi gue. Jadi, gue langsung aja jawab, "Iya om, itu betul banget. Bagus. Saya juga mau kerja dulu. Jadi pengusaha tapi."
Pak Ben ketawa kecil dan bilang itu bagus. Lalu, dia ngasih ide-ide usaha gitu ke kita. Dan, itu menarik. Entah kenapa, saran-saran dari Pak Ben itu mendadak ngasih gue semangat buat memantapkan hati kalau gue mau jadi pengusaha. Ya, itu adalah rencana gue setelah lulus SMA nanti. Sebenernya, gue udah mulai jualan pulsa (kecil-kecilan, sih) sejak kelas 2 SMP, dan masih berjalan hingga sekarang. Gue inget banget, modal awal gue dulu cuma Rp. 50.000,- dan sekarang modal usaha kecil-kecilan ini naik jadi, Rrp. 250.000 atau Rp. 500.000,- per minggu atau dua minggu. Gue juga nggak nyangka, ternyata jualan pulsa ini cukup laris. Walau untung yang didapat sangat kecil. Setidaknya, gue masih bisa menikmati hasilnya.
Dari usaha gue ini, gue juga sadar kalau ada yang namanya PROSES! Sesuatu gak kan bisa berkembang kalau nggak ada proses. Jadi, memang benar, nggak ada sesuatu yang instan di dunia ini kecuali makanan fast food.
Sebenarnya, mau kuliah atau kerja dulu setelah lulus SMA, itu semua tergantung oleh DIRI ANDA SENDIRI! Kalian yang menentukan mana yang lebih baik dan 'pas' buat kalian. Kuliah atau kerja sama-sama bagus (menurut gue). Tapi, alangkah bagusnya kalau kalian bisa memanfaatkannya dengan benar. Kalau mau kuliah dulu, silahkan, tapi lakukanlah dengan serius dan sungguh-sungguh. Ingat, biaya kuliah itu gak murah.
Kerja juga bagus. Tapi ingat, lakukanlah pekerjaan yang halal tanpa harus meresahkan orang.
Keduanya memang sama-sama bagus.
Dan, kalau ditanya gue mau kuliah atau kerja dulu setelah lulus SMA nanti, gue akan jawab, "Fokus bikin usaha dulu, lalu gue akan ambil kuliah. Kalau ada rejeki sih, pengennya di Prasetya Mulya." Hehehe... Eit, tapi jawaban ini bisa berubah sewaktu-waktu. Yang penting, mulai sekarang gue nabung untuk masa depan yang lebih
Oke, deh. Sekian dulu. Yang penting sih, FOLLOW YOUR PASSION :)
"If not now, when? Be creative, don't be stupid." (Kata mutiara).
-Dyah Apriliani K-
Komentar
Posting Komentar